PANDEGLANG, BANTEN – Guna meringankan beban masyarakat Kabupaten Pandeglang yang dilanda kekeringan dan kesulitan air bersih, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pandeglang bergerak cepat (gercep) menyalurkan air bersih untuk masyarakat di beberapa titik wilayah Pandeglang, Kamis (5/9/2024).
Kegiatan bakti sosial dalam penyaluran air bersih oleh HMI berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang.
Menurut Ketua HMI Cabang Pandeglang, Entis Sumantri alias Tayo, bahwa data sementara yang terdampak kekeringan ada sekitar lima kecamatan yaitu, Kecamatan Patia, Sobang, Panimbangan, Cikeusik dan Sindangresmi.
“Alhamdulillah, HMI Cabang Pandeglang kemaren (4/8) sudah mulai melakukan penyaluran Air bersih tepatnya di Kampung Parapatan, Desa Pasirgadung Kecamatan Patia dengan jumlah Kartu Keluarga sekitar 64 KK,” kata Entis Sumantri.
“Untuk wilayah lainnya belum, itu pun hanya satu kampung saja,” sambungnya.
Dikatakan Entis, dalam pengiriman air besih itu sekitar 400 ltr air yang dapat didistribusikan ke kampung tersebut.
“Ini butuh bantuan semua pihak untuk memberikan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan, karena kemarin kami keterbatasan, baik dari armada ataupun mobilisasinya,” katanya.
Alasan HMI Cabang Pandeglang, lanjutnya, dalam melakukan kegiatan sosial ini adalah bagian dari tugas dan tanggung jawab sebagai manusia yang harus memikirkan orang lain yang sedang membutuhkan.
“Dan kami sebagai agent of Chnge juga kontrol sosial itu, sudah sewajarnya ada untuk masyarakat dan mengingat semua,” katanya.
Ditambahkannya, pokus HMI juga pada kondisi kemarau ini bukan hanya soal pembagian air bersih saja, tapi bagaimana untuk mengawal pembangunan daerah, khususnya pada sektor pertanian, karena lahan pertanian dan perkebunan pun dilanda kekeringan sehingga banyak para petani yang gagal panen.
“Harapan kami pemerintah daerah baik pemerintah pusat, provinsi atau kabupaten dapat sama-sama berkolaborasi bahu membahu, membantu masyarakat yang dilanda kekeringan dan membutuhkan bantuan,” harapnya.
Kejadian kekeringan ini bukan hal yang baru tapi klasik seharusnya menjadi pembelajaran bagi pemerintah daerah bagaimana antisipasi dan solusi nyata untuk rakyat. (Red).