Bekasi, Opinim – Kalangan pemuda dan mahasiswa di Bekasi menggelar acara diskusi yang menyoroti satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Diskusi Kebangsaan bertajuk “Refleksi 1 Tahun Pemerintahan Prabowo Gibran” ini diadakan di Kopi Peneleh, Bekasi, pada 16 Oktober 2025.
Acara yang menghadirkan narasumber seperti Herlan Artono (Ketua FPPHR 1994-1998) dan Aris Santoso (Pengamat Militer) ini, difokuskan untuk mengkritisi dan mengawasi implementasi program unggulan pemerintah, khususnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan inisiatif Sekolah Rakyat.
Kaum Muda Progresif Bekasi Raya Dukung Sekaligus Ajak Awasi Program Pemerintah
Koordinator Kaum Muda Progresif Bekasi, yang diwawancarai usai acara, menyambut baik antusiasme peserta yang dinilai progresif dalam mengajukan pertanyaan. Ia menegaskan bahwa agenda utama diskusi adalah membedah secara mendalam program MBG dan Sekolah Rakyat. 
“Alhamdulillah telah selesai diskusi tadi dengan beberapa pemateri yang hebat. Dibahas tentang materi tentang MBG, lalu juga Sekolah Rakyat,” ujar Reza Ketua Kaum Muda Progresif Bekasi Raya.
Meski menyatakan dukungan terhadap pemerintahan dan program-program yang dijalankan, kelompok pemuda ini menekankan pentingnya peran mereka sebagai agen kontrol sosial. “Kami juga sebagai kaum muda progresif Bekasi, khususnya di daerah Bekasi Raya, kami mendukung program-program pemerintah, tentunya juga kita sebagai mahasiswa dan Kaum Muda Progresif tetap mengawasi juga program-program tersebut,” tegasnya.
Seruan untuk Aksi Nyata dan Pola Pikir Progresif
Salah satu narasumber menanggapi respon peserta yang dinilai kritis dan progresif. Menurutnya, antusiasme ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk tidak hanya mengkritisi, tetapi juga mengaplikasikan pemikiran progresif dalam tindakan nyata.
“Saat ini yang kita butuhkan adalah bagaimana mengkritisi program itu. Kalau bisa mengawasi, ya kita awasi,” ujar Herlan Artono narasumber tersebut.
Ia juga berharap para pemuda dan mahasiswa dapat meningkatkan perannya lebih dari sekadar mengkritisi. “Kita tidak bisa sekadar mengikuti, tapi harus mengawasi dan menjawantahkan, mengaplikasikan pemikiran progresif itu,” katanya.
Harapannya ke depan, gerakan pemuda dapat terlibat langsung dalam implementasi dan pengawasan, seperti terjun ke program pendidikan langsung pada masyarakat. Hal ini dinilai penting untuk memastikan program-program pemerintah dapat berjalan optimal dan tepat sasaran. (Red)